Wednesday, February 6, 2013

I, Robot (2004) Review




I, Robot, is a sci-fi movie in 2004 that directed by Alex Proyas. It has a story about the future life in 2035, which the technology is really dominating the human’s life.  This movie tells us about a very sophisticated future that people are really depend on it and the dark side possibility of technology development.

Del Spooner (Will Smith) is the main character of this movie. He is a detective on a police department and he has a duty to against the town’s crime. As a techno-phobic, he disagreed that the robot  is designed to assist all of the people’s daily life. The case of crime that cause DR. Alfred Lanning (James Cromwell), a scientist at US Robotics murdered that investigated by Spooner with the help of USR Robopsychologist, Susan Calvin (Bridget Moynahan). He has a suspicion on NS5 (the latest USR model of DR. Lanning’s Robot) who murdered its creator. He thought this technology revolution may have been a dangerous threat for humanity.  The world is left to wonder if they are as safe around their electronic servants as previously thought. This investigation is really change his life and so does the humanity.

In the perspective of human computer interaction, this movie told us that technology is really had a strong effect to human’s psychology and impacts our daily life. But, we can’t totally depend ourselves to some sophisticated things and just let the robot do the rest of our jobs. As the technology’s creator, we must have a big responsibility to any kind of our creation, in every way. Human is the most perfect creature on earth.

Friday, May 27, 2011

Manusia dan Kegelisahan

Setiap manusia pasti memiliki permasalahan hidup masing-masing yang tentunya berbeda-beda. Manusia hanya bisa berencana, tetapi Allah lah yang menentukan. Sekiranya itulah poin penting yang harus kita pegang untuk menjauhkan diri dari kegelisahan. Gelisah adalah perasaan yang timbul karena kita menyudahi pekerjaan kita dengan keraguan yang membuat kita mempertanyakan hasilnya. Dengan kata lain, gelisah terjadi karena hasil kerja kita dengan perencanaan yang seadanya, tidak maksimal. Hal lain yang meyebabkan kegelisahan adalah rasa kurang percaya diri.

Kegelisahan timbul juga karena rasa pesimis yang terlalu tinggi. Salah satu hal yang paling ampuh untuk menyiasati kegelisahan itu adalah dengan selalu berpikir positif dan optimis terhadap semua kejadian yang kita hadapi. Dengan hal tersebut, kita berarti telah mensugestikan diri kita sendiri untuk bisa menghadapi dan memiliki kesempatan untuk mendapatkan hasil akhir yang baik. Apabila kita selalu optimis dalam setiap masalah yang kita lalui, pasti pikiran kita akan tenang dan lebih bisa mengendalikan situasi dengan tepat.

Di sisi lain, apabila kita selalu berpikir positif terhadap suatu hal, maka kegelisahan juga memiliki sisi baik yang cukup menguntungkan. Kegelisahan bisa mendatangkan rasa untuk lebih teliti dan hati-hati serta lebih cermat dalam menghadapi masalah. Contoh kejadian yang menunjukkan sisi positif dari kegelisahan :

Saat Lana menghadapi ujian akhir semester, dirinya dengan penuh percaya diri telah belajar dengan cukup dan sangat siap untuk menghadapinya esok hari. Saat hari H tiba, Lana dengan penuh semangat mengerjakan setiap soal ujian dengan baik. Setelah semua soal ia kerjakan dan waktu masih bersisa sekitar 15 menit, tiba-tiba dirinya gelisah dan tidak yakin dengan jawaban yang telah ia kerjakan. Kemudian ia memeriksa ulang dan meneliti lagi setiap soal yang ia kerjakan. Dan ia menemukan beberapa jawabannya yang salah, sehingga ia harus memperbakinya lagi. Seminggu kemudian, hasil ujian tersebut dibagikan, dan Lana mendapatkan hasil yang sangat memuaskan, 100% benar.

Apabila kita pelajari kejadian diatas, maka itulah yang disebut dengan kegelisahan yang membawa keberuntungan. Karena Lana mengalami kegelisahan, maka ia memeriksa kembali semua jawaban-jawabannya. Dan akhirnya, ia mendapatkan hasil yang benar-benar memuaskan.

Tentunya di dunia ini tidak ada yang sempurna. Allah telah menentukan takdir kepada umat-Nya masing-masing dan kita harus menerima hal tersebut. Yang terpenting bagi kita adalah selalu beroptimis dan berfikir positif dalam menjalani hidup ini.

Manusia dan Tanggung Jawab

Manusia terlahir ibarat seperti selembar kertas putih yang masih bersih. Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin bertambahnya usia, setiap manusia akan menuliskan catatan dan cerita tentang kehidupannya di setiap lembar kertasnya masing-masing. Yaa, kita semua pasti memiliki kepentingan dan urusan masing-masing yang harus kita selesaikan. Hal itulah yang menuntut kita untuk memilik rasa tanggung jawab. Menurut saya, tanggung jawab adalah rasa rela untuk menanggung semua akibat dan konsekuensi yang harus kita terima terhadap apa yang telah kita lakukan, walaupun itu baik atau buruk.

Seiring berjalannya waktu dan semakin bertambahnya pengalaman hidup pastinya akan mendatangkan banyak konsekuensi dan tantangan yang harus dihadapi. Maka dari itu, kita memang dituntut untuk memiliki rasa tanggung jawab yang semakin besar. Semakin besarnya kekuasaan dan semakin bertambahnya pengalaman hidup kita, maka harus semakin besar pula rasa tanggung jawab yang kitta miliki.

Setiap manusia memiliki porsi tanggung jawab yang berbeda-beda. Menurut saya, tanggung jawab dapat diklasifikasikan ke dalam 2 jenis, sesuai dengan peranannya, yaitu:

Tanggung jawab profesi

Tanggung jawab profesi ini merupakan tanggung jawab yang harus kita miliki yang sesuai dengan posisi dan profesi kita di tengah masyarakat dan dapat dikatakan juga pengabdian ke masyarakat. Berikut adalah beberapa profesi dan bentuk tanggung jawabnya, diantaranya

· Pemimpin (dalam bidang apapun) : Seorang pemimpin harus dapat menjadi contoh yang baik dan dapat menuntun sekelompok orang yang dipimpinnya ke arah yang benar. Dan pemimpin harus mau menerima segala konsekuensi dan harus memiliki rasa tanggung jawab yang besar.

· Karyawan (dalam segala bidang) : Karyawan atau sebut saja para pekerja harus bisa menempatkan diri dan mengabdi sepenuhnya terhadap apa yang telah menjadi bidangnya. Harus dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.

· Mahasiswa : sama halnya dengan bentuk tanggung jawab yang lain, mahasiswa pastinya juga harus memiliki rasa tanggung jawab yang besar dalam hal menyelesaikan tugas-tugasnya dan untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya.

Tanggung jawab hakiki

Tanggung jawab hakiki menurut saya adalah rasa tanggung jawab yang terbentuk secara alamiah dan pasti mutlak akan dialami semua manusia di dunia ini dengan porsi yang sama. Berikut ada beberapa contohnya:

· Ayah : Semua laki-laki di dunia ini suatu hari pasti akan menjadi seoarang ayah. Dan ayah yang baik harus memiliki rasa tanggung jawab yang besar karena tugas seorang ayah memanglah tidak mudah. Seorang ayah harus menafkahi anak dan istrinya demi kelangsungan hidup mereka sebagai sebuah keluarga yang baik. Selain itu, ayah juga merupakan seorang pemimpin rumah tangga yang harus bisa menjadi panutan yang baik bagi para anggota keluarganya. Memberi pendidikan yang baik untuk anak-anaknya.

· Ibu : seperti halnya ayah, semua perempuan di dunia ini pasti suatu hari nanti akan menjadi seorang ibu, dan ibu yang baik harus memiliki rasa tanggung jawab yang besar pula. Bentuk tanggung jawab seorang ibu adalah membesarkan dan merawat anak-anaknya dan mengurus segala kebutuhan rumah tangga.

· Anak : Seorang anak harus memiliki rasa berterima kasih terhadap apapun yang telah diberikan orangtuanya. Sebagai balas budi orang tua, bentuk dari rasa tanggung jawab seorang anak adalah menuntut ilmu setinggi-tingginya sehingga bisa membahagiakan orang tua.

Tentunya, tanpa kita sadari tanggung jawab memanglah hal terpenting untuk menjalanani hidup dengan baik. Rasa tanggung jawab memiliki nilai dan sugesti positif untuk kita dan orang lain. Kita bisa menunjukkan keunggulan dan kebaikan diri kita dengan perwujudan tanggung jawab tersebut. Semakin tinggi rasa tanggung jawab sesorang, maka eksistensi dirinya akan semakin terangkat ke arah yang positif. Untuk itu, marilah kita berusaha untuk memprioritaskan hal-hal apa saja yang harus kita kerjakan terlebih dahulu dan mulai menyadari diri untuk memiliki rasa tanggung jawab yang besar.

Monday, April 18, 2011

Manusia dan pandangan hidup

Setiap manusia memiliki pandangan hidup. Pandangan hidup artinya adalah pedoman, pegangan dan arah untuk menjalani hidup agar kita tahu tujuan hidup kita. Pandangan hidup tidak terjadi begitu saja. Perlu waktu yang cukup lama untuk memiliki pandangan hidup dan perlu dikaji secara nalar pandangan hidup yang seperti apa yang sesuai dengan kepribadian dan cocok sebagai penuntun masa depan kita.

Menurut saya, pandangan hidup dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu:

1. Pandangan hidup menurut agama

Pandangan hidup ini, berasal dari agama dan kepercayaan yang dianut masing-masing individu. Kebenarannya bersifat mutlak. Seperti halnya setiap umat beragama pasti memiliki kitab masing-masing. Muslim yang memiliki Al-Quran sebagai pandangan hidup yang utama. Nasrani memiliki Alkitab, Orang Budha memiliki Tripitaka dan hindu memiliki Weda. Tentunya setiap masing-masing agama memiliki tujuan yang baik untuk setiap umatnya. Namun, cara penyampaian dan perwujudannyalah yang berbeda.

2. Pandangan hidup menurut ideologi

Pandangan hidup menurut ideologi ini bersumber dari dasar hukum, norma dan kebudayaan suatu kelompok atau organisasi. Untuk negara, seperti Indonesia memiliki pancasila sebagai pandangan hidup dan jiwa bangsa. Pancasila di Indonesia menjadi sumber dari segala sumber dalam menjalani hidup. Pastinya bangsa lain memiliki dasar negaranya dan pandangan hidupnya masing-masing.

Sebagai manusia yang baik, kita harus menentukan dan memiliki pandangan hidup yang kita percayai. Pandangan hidup dapat menuntun kita untuk termotivasi dan memiliki arah yang pasti kemana dan apa yang harus kita lakukan selanjutnya. Pandangan hidup dapat kita jadikan sebagai standarisasi bagi segala macam hal yang ada.

Begitu banyak macam pandangan hidup yang ada. Namun, seringkali pandangan hidup yang berbeda-beda ini membuat perbedaan yang menyebabkan permusuhan dalam hubungan antar manusia. Tapi alangkah baiknya bila pandangan hidup yang beragam ini kita terima dan kita jadikan sebagai sudut pandang tambahan dan pertimbangan untuk mengevaluasi berbagai hal yang terjadi dalam hidup kita. Justru harus kita pelajari dan kita jadikan pengalaman.

Pandangan hidup yang baik adalah pandangan yang dapat membawa dan menuntun kita ke arah yang positif sehingga kita dapat mencapai cita-cita kita.

Manusia dan Keadilan

Manusia merupakan mahluk sosial, sesuai dengan hakikatnya. Manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Manusia selalu bersosialisasi dan memiliki peran tertentu dalam kehidupan bermasyarakat. Perbedaan peran masyarakat di lingkungannya menuntut toleransi satu sama lain. Perbedaan tingkat toleransi menimbulkan perasaan untuk mendapatkan keadilan. Keadilan adalah persamaan derajat dan perlakuan di lingkungannya, tanpa memihak. Keadilan merupakan hak bagi setiap manusia.

Keadilan tertinggi menjadi karakteristik dari sifat Allah SWT, namun manusia yang baik sekiranya dapat menajamkan rasa kepekaan terhadapap konteks keadilan tersebut, tergantung dari lingkungan sekitar yang membentuknya. Semua manusia di dunia ini derajatnya sama di mata Allah SWT, hanya amal dan ibadahnya-lah yang membedakannya. Dan Allah selalu memperlakukan mahluknya secara adil. Keadilan tidak mempunyai ukuran standard, karena hakikat dan orientasi keadilan adalah hak asasi manusia yang sudah tercipta secara lahiriyah dan batiniyah.

Semua manusia ingin diperlakukan secara adil dalam hal apapun. Bersikap adil adalah hal yang diharapkan dari seorang pemimpin atau yang memiliki kekuasaan yang lebih tinggi untuk memperlakukan bawahannya. Seorang pemimpin yang baik harus selalu dapat memprioritaskan keadilan dan kesejahteraan bawahannya dan tidak memihak atau sewenang-wenang.

Bicara tentang keadilan, tidak akan lepas dari hukum Namun, bagaimana tentang keadilan di Indonesia? Memang, perwujudan keadilan belum terlaksana secara baik karena hukum di Indonesia masih belum transparan. Pemimpinnya pun belum bisa bersikap adil terhadap rakyatnya. Aparat-aparat hukum dan oknum-oknumnya juga masih belum bisa berlaku adil dan sebagaimana mestinya. Dan terkadang, keadilan pun diperjualbelikan, siapa yang bisa membayar lebih, maka ia akan terbebas dari hukuman. Lalu bagaimana dengan nasib rakyat kecil? Salah satu contoh ketidakadilan hukum Indonesia adalah seorang nenek yang mencuri singkong karena tidak memiliki uang untuk makan di vonis hukuman penjara 2 tahun, sedangkan para koruptor yang memakai uang rakyat seenaknya sampai bermilyar rupiah pun bisa divonis bebas, itu karena ada “uang pelicin”nya. Masih banyak lagi contoh penyimpangan keadilan di Indonesia. Sangat tidak sebanding dengan bobot perilakunya. Mengapa keadilan dan hukum di Indonesia bisa dibeli? Mengapa uang kini dijadikan orientasi hukum di Indonesia? Ironis memang, padahal kita tahu bahwa keadilan tidak memiliki standard dan orientasinya adalah hak asasi manusia. Disinilah letak ketidakadilan dan penyimpangan yang ada di Indonesia. Seharusnya, pemerintah bisa menindak tegas para oknum-oknum tersebut. Bagaimanapun caranya, hukum di Indonesia harus bisa ditegakkan agar keadilan dapat berjalan sebagaimana mustinya.

Hukum memang bersifat keras dan menuntut. Namun bagaimanapun caranya kita harus dapat bersikap adil terhadap perwujudan hukum tersebut. Hukum di Indonesia memang perlu ditegakkan. Sebagai generasi penerus bangsa kita harus bisa bersikap lebih baik dan menegakkan keadilan agar Indonesia kembali ke sejahtera, aman, dan tertib.

Friday, March 25, 2011

Manusia dan Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Derita adalah menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan dan bisa dibilang menyakitkan. Penderitaan merupakan realitas manusia di dunia ini. Penderitaan akan dialami oleh semua orang dan hal itu memang sudah menjadi resiko hidup yang telah ditakdirkan Allah SWT. Allah memberikan kenikmatan dan karunia kepada umat-Nya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang bertujuan untuk menyadarkan manusia dan selalu ingat akan hari akhir nanti. Dapat dikatakan bahwa penderitaan dalam hidup ini merupakan ujian yang diberikan Allah SWT. Apakah kita termasuk manusia yang beriman kuat? Seberapa tebalkah iman kita?

Ada 2 macam penderitaan, yaitu penderitaan fisik dan psikis. Penderitaan fisik adalah masalah dan cobaan yang dialami manusia secara lahir. Contohnya saja penyakit yang kita alami. Penyebab utamanya adalah takdir atau azab dari Allah SWT. Sedangkan penderitaan psikis adalah masalah dan cobaan yang dialami manusia secara mental dan bathin. Contohnya saja konflik yang dialami sesama teman yang terasa menyiksa bathin kita. Penyebab yang mendominasi penderitaan psikis adalah perbuatan buruk kita sendiri yang memancing emosi orang lain, atau sebaliknya sehingga timbullah perselisihan.

Dalam menyikapi setiap cobaan yang dialaminya, manusia memiliki sikap dan tanggapan yang berbeda-beda. Misalnya, orang yang menanggapi penderitaan yang dihadapinya dengan sikap yang negative. Seakan-akan tidak ada semangat hidup lagi, kecewa yang berlebihan, putus asa dan ingin bunuh diri contohnya. Namun, apabila kita melihat sisi lain di setiap penderitaan yang kita alami dan menyikapinya dengan hal yang positif, kita dapat termotivasi dan lebih menghargai hidup. Karena, seperti pepatah yang selama ini ada “Dibalik kesusahan pasti ada kebahagiaan”. Tentunya, sebagai manusia yang baik, kita harus bersikap positif terhadap semua masalah yang kita hadapi, dan tetap optimis untuk melanjutkan hidup agar lebih baik. Justru penderitaan yang dihadapi harus kita jadikan hal untuk memotivasi hidup kita dan kita jadikan pelajaran berharga sehingga kita tidak akan mengalami penderitaan yang sama. Dan hal yang perlu kita ingat sebenarnya bahwa jika Allah SWT memberi cobaan kepada kita, itu merupakan wujud kasih sayangnya karena dengan penderitaan, kita diberi peringatan dari-Nya untuk lebih mendekatkan diri kepada agama dan untuk bertobat.

Sunday, March 20, 2011

Manusia dan Keindahan

Manusia merupakan mahluk yang memiliki jiwa estetika. Manusia pastinya peka dan mutlak lebih memilih hal-hal yang mengandung nilai estetika yang tinggi. Dengan hal tersebut, kita bisa mendapatkan rasa kesenangan dan kepuasan tersendiri. Berbicara tentang estetika, estetika merupakan gabungan kata dari estetis yang artinya keindahan dan etika yang artinya perilaku. Sehingga apabila diartikan estetika adalah perilaku yang memiliki nilai keindahan. Namun, keindahan merupakan hal yang abstrak dan tidak dapat dideskripsikan secara harfiah.

Pada dasarnya semua manusia memiliki kepekaan akan suatu citra. Indah atau buruk, pantas atau tidaknya dan sebagainya. Dari kepekaan itulah muncul berbagai parameter yang berbeda dari masing-masing individu untuk menentukan standar keindahan. Namun, ada beberapa orang yang memiliki kemampuan lebih untuk menentukan standar keindahan tersebut bagi orang lain dan merekalah yang disebut dengan Seniman. Seniman yang baik selalu menciptakan karya seni yang dapat menimbulkan emosi yang memberi kesan dan dampak positif bagi orang lain. Karya seni merupakan wujud atau wadah berekspresi bagi para seniman.

Kemudian, berbicara tentang karya seni, estetika atau keindahan yang selalu mewarnai kehidupan manusia memang terwujud dari karya seni seperti yang kita lihat sehari-hari. Yaa, tentunya tanpa kita sadari setiap detik yang kita lalui selalu berhubungan dengan seni, seperti film, musik, tarian, karya sastra, patung, lukisan, kain, batik,foto, pemandangan bahkan semua yang ada di dunia ini pasti memiliki nilai estetika. Manusia dan karya seni memang tidak bisa dipisahkan. Seperti halnya juga, bangunan-bangunan yang ada di sekitar kita yang memiliki nilai keindahan yang membuat kita nyaman dan mengaguminya. Dan tentunya semua manusia di muka bumi ini selalu ingin berusaha menghasilkan hal-hal yang indah dan estetis.

Banyak hal yang dapat kita pelajari dari sebuah karya seni. Kita dapat mempelajari budaya dan karakter negara lain sehingga menambah pengetahuan kita. Selain itu dengan mengamati karya seni, kita secara tidak langsung akan belajar bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah SWT. Contohnya saja, saat kita melihat karya seni Allah SWT yang berupa pemandangan alam yang indah. Hal lain yang bisa kita pelajari dari karya seni adalah pemberi motivasi kepada kita untuk berbuat lebih baik lagi, karena disaat melihat suatu karya seni yang indah secara tidak langsung kita akan memiliki pikiran bagaimana untuk bisa menyaingi bahkan membuat karya seni lain yang lebih baik daripada orang lain.

Namun, ada kalanya karya seni bisa menjadi bahan provokasi dan perpecahan. Penyimpangan nilai estetika inilah yang terkadang masih menjadi hal yang tabu bagi kebanyakan manusia. Hal utama sebagai pemicu timbulnya provokasi adalah seniman yang kurang bisa mencari cara yang paling tepat untuk menyampaikan maksudnya sehingga timbullah kesalahpahaman . Sebagai contohnya beberapa karya seni yang menyinggung SARA.

Tak bisa dipungkiri memang, seni memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan manusia. Tanpa kita sadari, semua yang ada di dunia ini memiliki nilai estetika tersendiri. Tentunya, sebagai manusia yang baik, kita harus bisa memberi hal-hal yang positif bagi orang-orang di sekitar kita dalam bentuk apapun, salah satu contohnya adalah karya seni.