Pada dasarnya semua manusia memiliki kepekaan akan suatu citra. Indah atau buruk, pantas atau tidaknya dan sebagainya. Dari kepekaan itulah muncul berbagai parameter yang berbeda dari masing-masing individu untuk menentukan standar keindahan. Namun, ada beberapa orang yang memiliki kemampuan lebih untuk menentukan standar keindahan tersebut bagi orang lain dan merekalah yang disebut dengan Seniman. Seniman yang baik selalu menciptakan karya seni yang dapat menimbulkan emosi yang memberi kesan dan dampak positif bagi orang lain. Karya seni merupakan wujud atau wadah berekspresi bagi para seniman.
Kemudian, berbicara tentang karya seni, estetika atau keindahan yang selalu mewarnai kehidupan manusia memang terwujud dari karya seni seperti yang kita lihat sehari-hari. Yaa, tentunya tanpa kita sadari setiap detik yang kita lalui selalu berhubungan dengan seni, seperti film, musik, tarian, karya sastra, patung, lukisan, kain, batik,foto, pemandangan bahkan semua yang ada di dunia ini pasti memiliki nilai estetika. Manusia dan karya seni memang tidak bisa dipisahkan. Seperti halnya juga, bangunan-bangunan yang ada di sekitar kita yang memiliki nilai keindahan yang membuat kita nyaman dan mengaguminya. Dan tentunya semua manusia di muka bumi ini selalu ingin berusaha menghasilkan hal-hal yang indah dan estetis.
Banyak hal yang dapat kita pelajari dari sebuah karya seni. Kita dapat mempelajari budaya dan karakter negara lain sehingga menambah pengetahuan kita. Selain itu dengan mengamati karya seni, kita secara tidak langsung akan belajar bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah SWT. Contohnya saja, saat kita melihat karya seni Allah SWT yang berupa pemandangan alam yang indah. Hal lain yang bisa kita pelajari dari karya seni adalah pemberi motivasi kepada kita untuk berbuat lebih baik lagi, karena disaat melihat suatu karya seni yang indah secara tidak langsung kita akan memiliki pikiran bagaimana untuk bisa menyaingi bahkan membuat karya seni lain yang lebih baik daripada orang lain.
Namun, ada kalanya karya seni bisa menjadi bahan provokasi dan perpecahan. Penyimpangan nilai estetika inilah yang terkadang masih menjadi hal yang tabu bagi kebanyakan manusia. Hal utama sebagai pemicu timbulnya provokasi adalah seniman yang kurang bisa mencari cara yang paling tepat untuk menyampaikan maksudnya sehingga timbullah kesalahpahaman . Sebagai contohnya beberapa karya seni yang menyinggung SARA.
Tak bisa dipungkiri memang, seni memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan manusia. Tanpa kita sadari, semua yang ada di dunia ini memiliki nilai estetika tersendiri. Tentunya, sebagai manusia yang baik, kita harus bisa memberi hal-hal yang positif bagi orang-orang di sekitar kita dalam bentuk apapun, salah satu contohnya adalah karya seni.
0 comments:
Post a Comment